Kamis, 05 Januari 2012

Tahukah ANDA?

Tentang Anda


Seorang kenalan terkejut ketika mendapati e-mail balasan dari salah satu pimpinan departemen di perusahaannya, kira-kira begini bunyinya,
Sepanjang pengetahuan saya dalam berbahasa Indonesia dalam surat menyurat…perkataan “anda” tidak layak dipakai dalam surat menyurat…
Saya pun terkejut mendengar cerita dari teman saya. Karena setahu saya, ‘Saya – Anda’ itu merupakan kasta tertinggi dalam Bahasa Indonesia untuk menyebut kata ganti orang pertama dan kata ganti orang kedua. Kasta berikutnya itu ‘Aku-Kamu’, biasa dipakai oleh orang pacaran atau yang sedang dalam proses pedekate. Kasta terendah adalah ‘Gue – Lo’ (bahasa anak Jakarta); ‘Ik – Jij’ (bahasa banci); ‘W – Lw’ (bahasa alay), dan lain lain yang biasa dipakai kepada teman sebaya.
Oke, mungkin teman saya itu dianggap kurang sopan oleh ybs dalam berbahasa Indonesia dengan para pimpinan, tapi kok aneh aja kalau kata ‘Anda’ dianggap tidak layak dipakai dalam surat menyurat.
Mengapa dalam Bahasa Indonesia terdapat tingkatan dalam kata ganti? Tidak seperti dalam Bahasa Inggris, dimana kita bisa bercakap-cakap dengan orang yang lebih tua dihormati menggunakan ‘You’?
Saya jadi ingat teman saya yang lain pernah bercerita mengenai kata ‘Anda’ ini. Teman saya bilang kalau kata ‘Anda’ itu baru dibuat pada tahun 1950an (oleh Alm. Rosihan Anwar, red.), untuk mengakomodasi bentuk sopan dari kata ‘kamu’, seperti ‘Sie’ (dalam bahasa Jerman) atau ‘Vous’ (dalam bahasa Prancis). Walaupun bentuk sopan dari ‘kamu’, tapi apa kita memakai kata ‘Anda’ dengan orang tua kita? Atau dengan Presiden sekalipun, kita akan pakai kata ‘Bapak Presiden’, bukan kata ‘Anda’. Bahkan dengan Tuhan-pun kita memakai kata ‘Engkau’.
Cerita dari teman saya yang lain itu pun membuat saya bertanya-tanya, mengapa kata ‘Anda’ diciptakan untuk seolah-olah menjadi kata yang mubazir. Ah, andai pak Rosihan Anwar masih hidup, beliau pasti bisa memberi pengertian kepada orang yang memarahi kenalan saya itu. :)

 

0 komentar:

Posting Komentar